Semangat kebersamaan dan gotong royong memenuhi pelaksanaan World Cleanup Day (WCD) 2025 di Provinsi Riau, Selasa (30/9/2025). Bertepatan dengan visi “Menuju Indonesia Bersih 2029”, ribuan peserta dari berbagai elemen masyarakat turun untuk tidak hanya membersihkan lingkungan, tetapi juga mengukuhkan komitmen kolektif dalam mengurangi sampah plastik dan menjadikan kebersihan sebagai budaya. Acara ini menjadi momentum strategis untuk membangun kesadaran bahwa menjaga bumi adalah tanggung jawab bersama, bukan warisan, melainkan titipan untuk generasi mendatang.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru 1 Oktober 2025 – Dalam kegiatan yang dihadiri oleh unsur pemerintah, pelajar, komunitas, dan aktivis lingkungan tersebut, para peserta tidak hanya terlibat dalam aksi bersih-bersih, tetapi juga mendapatkan edukasi dan inspirasi untuk perubahan perilaku sehari-hari.
Ketua TP PKK Provinsi Riau, Henny Sasmita Wahid, dalam sambutannya menekankan bahwa menjaga kebersihan adalah tanggung jawab bersama yang harus dimulai dari lingkungan terdekat. “Mulailah dari rumah, sekolah, dan kantor. Jika budaya bersih sudah melekat, maka akan meluas ke lingkungan masyarakat yang lebih luas,” ajaknya.
Henny menegaskan, gerakan ini bukan sekadar aksi memungut sampah. “Bumi bukan warisan nenek moyang, tetapi titipan untuk anak cucu,” ujarnya, mengingatkan semua pihak akan pentingnya keberlanjutan. Ia secara khusus mengajak generasi muda untuk menjadi agen perubahan dengan memulai hal-hal sederhana seperti memilah sampah, membawa botol minum sendiri, dan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai. Harapannya, WCD bukan menjadi seremonial tahunan, melainkan bertransformasi menjadi gaya hidup berkelanjutan.
Senada dengan hal itu, Kepala Bidang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai, Restorasi Gambut, dan Perhutanan Sosial, Budi Hidayat, menyatakan bahwa WCD adalah bagian integral dari upaya menjaga keberlanjutan lingkungan di Riau. Ia menjelaskan bahwa kesadaran masyarakat dalam mengelola sampah berdampak langsung pada kualitas udara, air, dan tanah.
“Sinergi pemerintah, komunitas, sekolah, dan masyarakat luas sangat dibutuhkan,” tegas Budi, agar program “Menuju Indonesia Bersih 2029” dapat terwujud secara nyata. Ia berharap kegiatan ini mampu mendorong perubahan perilaku yang berkelanjutan di tengah masyarakat, jauh melampaui euforia satu hari peringatan.