Kementerian Pertanian (Kementan) RI menyambut positif pengembangan hilirisasi kelapa di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, usai kunjungan kerja Gubernur Riau ke sejumlah kementerian di Jakarta. Potensi besar kelapa di daerah itu dinilai sejalan dengan kebijakan Presiden Prabowo untuk memperkuat hilirisasi produk unggulan Indonesia. Dengan luas perkebunan kelapa mencapai 426.579 hektar, Riau siap menjadi tulang punggung pengembangan industri kelapa berkelanjutan di Tanah Air.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 08 Oktober 2025 – Pemerintah Provinsi Riau terus mendorong realisasi pengembangan hilirisasi kelapa di Pulau Burung, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), setelah mendapat respons positif dari Kementerian Pertanian (Kementan). Hal ini diungkapkan Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Syahrial Abdi, usai kunjungan Gubernur Riau Abdul Wahid beserta jajaran ke sejumlah
kementerian di Jakarta beberapa waktu lalu.
“Kami memaparkan potensi daerah yang dapat dijadikan kawasan ekonomi khusus, termasuk Pulau Burung di Inhil. Alhamdulillah, Kementan merespons baik potensi pengembangan hilirisasi kelapa di sana,” kata Syahrial, Selasa.
Menurutnya, langkah ini selaras dengan kebijakan hilirisasi Presiden Prabowo yang menekankan pada pengolahan hasil alam dalam negeri agar memiliki nilai tambah tinggi. “Kami menangkap peluang ini. Skema negosiasi kami ubah, kami gali semua potensi, dan kami minta agar daerah diberdayakan,” tegasnya.
Dengan skema pengembangan yang lebih terintegrasi, Syahrial berharap Riau dapat berkontribusi lebih besar bagi pendapatan negara, yang pada akhirnya berdampak kembali bagi kesejahteraan masyarakat. “Riau memiliki banyak potensi yang dapat dikembangkan, termasuk kelapa, yang bisa memberi nilai tambah bagi petani dan perekonomian nasional,” ujarnya.
Sebagai informasi, Pemerintah telah meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025–2045 guna mendukung industri kelapa yang berkelanjutan dan berdaya saing. Provinsi Riau sendiri tercatat memiliki perkebunan kelapa terluas di Indonesia, dengan luas mencapai 426.579 hektar, atau 11,4% dari total luas perkebunan komoditas di daerah tersebut. Potensi terbesar kelapa di Riau berada di Inhil, yang siap dikembangkan menjadi kawasan industri hilir andalan.
Dukungan Kementan terhadap pengembangan hilirisasi kelapa di Pulau Burung, Inhil, menjadi angin segar bagi Riau untuk mengoptimalkan potensi perkebunan kelapa terluas di Indonesia. Langkah ini tidak hanya memperkuat posisi Riau dalam peta industri kelapa nasional, tetapi juga sejalan dengan visi pemerintah dalam meningkatkan nilai tambah produk lokal untuk kesejahteraan petani dan perekonomian bangsa.