Isu keretakan hubungan antara Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto akhirnya mendapat jawaban tegas. Berada dalam satu frame, kedua pucuk pimpinan daerah itu tampak kompak melakukan salam komando, dipersatukan oleh inisiatif Kapolda Riau, Irjen Herry Heryawan. Momen kebersamaan yang sengaja dihadirkan ini bertujuan memutus mata rantai spekulasi yang dinilai dapat mengganggu stabilitas pemerintahan dan pembangunan di Bumi Lancang Kuning.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 1 November 2025 – Dalam sebuah pertemuan yang penuh makna, Gubernur Riau Abdul Wahid dan Wakil Gubernur SF Hariyanto tampak solid berjabat tangan dengan gaya khas salam komando. Momen rekonsiliasi ini diprakarsai langsung oleh Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Riau, Irjen Herry Heryawan, yang akrab disapa Irjen Herimen, untuk meredam berbagai rumor yang berkembang di masyarakat.
Pertemuan ini sekaligus menjadi bukti visual yang kuat untuk menjawab segala spekulasi mengenai hubungan keduanya. Foto kebersamaan mereka diharapkan dapat menutup segala narasi perpecahan yang sempat menghangat.
“Tidak ada perpecahan, Pak Gub dan Pak Wagub baik-baik saja. Ini sama saya ngumpul bertiga,” tegas Irjen Herimen dalam pernyataannya pada Kamis, 30 Oktober 2025. Pernyataan ini sekaligus membantah tegas semua rumor yang mengiringi dinamika politik lokal Riau belakangan ini.

Lebih jauh, Kapolda menekankan betapa pentingnya sinergi dan kolaborasi penuh antara Gubernur dan Wakil Gubernur. Kerja sama yang solid antara kedua pemimpin ini dianggap sebagai kunci utama untuk memacu roda pemerintahan dan percepatan program pembangunan Riau.
Herimen juga menyoroti bahwa isu-isu perpecahan yang tidak berdasar hanya akan menjadi hambatan dalam proses pembangunan daerah. Ia berharap kedua pimpinan dapat terus bersinergi, fokus melayani masyarakat, dan menghindari hal-hal yang berpotensi memicu konflik internal.
Dengan adanya langkah rekonsiliasi yang difasilitasi Kapolda ini, diharapkan kedua pucuk pimpinan Riau dapat kembali fokus penuh mengurus pemerintahan dan pembangunan, sementara publik pun dapat berhenti dari segala spekulasi yang tidak membangun. Momen ini diharapkan menjadi titik balik untuk memperkuat persatuan demi kemajuan Provinsi Riau.