Kabar baik! Berkat kerja keras Satgas Karhutla dan kolaborasi berbagai pihak, jumlah titik api (firespot) dan titik panas (hotspot) kebakaran hutan dan lahan (karhutla) turun drastis dari 586 menjadi hanya 56 titik dalam waktu singkat. Meski demikian, Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, terutama di puncak musim kemarau Juli-Agustus.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 26 Juli 2025 – Penanganan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau menunjukkan hasil signifikan. Berdasarkan laporan Satgas Karhutla, jumlah titik panas (hotspot) turun drastis dari 586 titik menjadi hanya 56 titik dalam beberapa hari terakhir. Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan apresiasi atas kerja keras semua pihak, namun tetap mengingatkan masyarakat untuk tidak lengah.
“Alhamdulillah, hari ini kita melihat titik api semakin menurun dan karhutla semakin padam. Namun, ini masa kritis. Jangan anggap sepele,” tegas Wahid saat berkunjung ke Mapolda Riau, Sabtu (26/7/2025).
Gubernur meminta seluruh elemen masyarakat, termasuk aparat desa, RT, dan RW, untuk siaga terhadap potensi kebakaran. “Kades harus perintahkan RT/RW memantau aktivitas dikebun. Masyarakat juga diimbau tidak menggunakan api saat membersihkan lahan,” ujarnya. Wahid juga menekankan pentingnya menjaga kelembaban lahan gambut dengan menutup kanal blocking. “Gambut kering sangat mudah terbakar. Tutup kanal agar tetap basah,” pesannya.
Meski titik api menurun, status tanggap darurat karhutla di Riau belum dicabut. Gubernur memastikan semua pihak terus berkoordinasi untuk mencegah kebakaran baru