Revitalisasi Sungai Siak oleh Wako Pekanbaru tidak hanya mengembalikan fungsi historisnya, tetapi juga mentransformasikannya menjadi episentrum ekonomi berkelanjutan yang dijaga dari ancaman narkoba. Kolaborasi antara pelestarian warisan budaya dan inovasi pembangunan menjadi kunci agar sungai ini tetap berdenyut untuk generasi mendatang.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 12 Agustus 2025 – Kapal patroli perlahan meninggalkan Pelabuhan Sungai Duku, membawa Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho dan sang istri. Di sepanjang tepian, riuh tawa anak-anak yang berlari menyambut, serta lambaian tangan warga dari rumah-rumah kayu berusia puluhan tahun, menjadi saksi bisu kebangkitan kembali jalur legendaris ini.
“Sungai Siak adalah cikal bakal peradaban Pekanbaru. Dulu, ini satu-satunya jalan menuju kota,” tegas Agung, matanya menelusuri permukaan air yang tenang namun sarat cerita. Patroli ini, menurutnya, adalah langkah konkret menghidupkan kembali fungsi sungai sebagai pusat ekonomi. Pembersihan, penataan, dan pengawasan ketat jadi tiga pilar utama.
Tak hanya menengok masa lalu, misi tegas disampaikan Agung: “Kami pastikan tak ada celah bagi narkoba masuk lewat sini.” Ia menegaskan patroli rutin akan digelar untuk memantau aktivitas sekaligus mengamankan potensi ekonomi seperti perikanan, pariwisata, dan transportasi.
Perjalanan berakhir di Rumah Singgah Tuan Kadi, bangunan ikonik tempat pedagang dan pelaut bermuara dahulu. Di situlah, puluhan warga menyambut hangat, menguatkan tekad pemkot bahwa Sungai Siak bukan sekadar aliran air. “Ini warisan leluhur yang harus diberi napas baru,” ujar Agung. Revitalisasi sungai, bagi dia, adalah cara menyambung denyut sejarah ke masa depan. Anak cucu harus tetap merasakan riaknya sebagai bagian hidup Pekanbaru.