Ratusan anggota TP PKK Riau pimpinan Henny Sasmita Wahid memecahkan rekor pagelaran seni terpanjang lewat Aura Farming Pacu Jalur, sebuah parodi kreatif tarian tradisional “Togak Luan” di atas perahu. Aksi kolosal ini digelar di Area Belakang Balai Serindit, menyemarakkan HUT ke-68 Riau dan HUT ke-80 RI sekaligus melestarikan warisan budaya lokal di tengah gempuran modernisasi.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 16 Agustus 2025 – Dalam balutan kostum khas Pacu Jalur, Ketua TP PKK Riau Henny Sasmita Wahid bersama Ketua I Adrias Hariyanto, Plt. Ketua DWP Riau Susi Yulianti Job, dan Kadis DPA2KB Fariza, tampil kompak memimpin ratusan pengurus yang mengayuh perahu imajiner. Aksi ini tak hanya memvisualisasikan simbol “jalur” (perahu tradisional) yang sedang memacu kemenangan, tetapi juga menghidupkan tradisi leluhur melalui format pertunjukan yang dinamis diiringi musik khas.
Henny Sasmita Wahid menegaskan, pagelaran ini adalah bukti bahwa budaya lokal seperti Pacu Jalur tetap relevan dan menarik generasi baru. “Daya tariknya bahkan bisa diapresiasi dunia berkat kekuatan media sosial dan kreativitas netizen,” ujarnya. Ia menambahkan, semangat kebersamaan dalam Aura Farming selaras dengan nilai kebangsaan dan menjadi bentuk syukur atas kemerdekaan.
Lebih dari sekadar pertunjukan, Henny menyebut kegiatan ini sebagai “pelestarian aktif yang adaptif”. “Kami tak hanya ingin budaya dikenal, tapi juga dicintai dan dirayakan. Tradisi harus tetap berdetak di hati masyarakat meski zaman berubah,” tegas istri Gubernur Riau itu. Melalui Aura Farming, Pacu Jalur diharapkan kian mendunia lewat narasi kontemporer tanpa kehilangan roh aslinya.
Aura Farming Pacu Jalur juga menjadi pengingat bahwa warisan leluhur mampu menyatukan, menginspirasi, dan membangkitkan kebanggaan identitas daerah. Rangkaian gerakannya yang viral di media sosial telah menjadi kampanye cinta tanah air yang organik.
Kolaborasi massal TP PKK Riau ini tak hanya memecahkan rekor, tetapi juga menancapkan tonggak baru pelestarian budaya: mengubah tradisi menjadi pertunjukan spektakuler yang memikat generasi digital. Di balik gemuruh musik dan gerakan kompak ratusan perempuan, tersirat pesan kuat: budaya lokal adalah jiwa bangsa yang harus terus bernafas dalam setiap dentang kemajuan.