Gemuruh “kayuah… kayuah!” membahana di sepanjang Tepian Sungai Kuantan, Minggu (24/8/2025), menyambut sebuah momentum bersejarah. Gubernur Riau, Abdul Wahid, bukan hanya hadir sebagai pembuka acara, tetapi turun langsung mengayunkan dayung dan menari di atas jalur, menyatu dengan denyut nadi tradisi dan semangat masyarakat. Kehadiran pemimpin provinsi itu menjadi simbol kebangkitan Pacu Jalur dari festival lokal menuju panggung budaya bertaraf nasional yang mendulang decak kagum.
PROVINSIRIAU.com | Teluk Kuantan, 24 Agustus 2025 – Di bawah kepemimpinan Abdul Wahid, Pacu Jalur mengalami transformasi monumental, menjelma dari sekadar perlombaan dayung tradisional menjadi sebuah magnet wisata dan gelaran kebudayaan yang mendunia. Event akbar yang juga dihadiri oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, sejumlah menteri, dan artis ibu kota ini membuktikan bahwa warisan leluhur Melayu mampu menjadi pemersatu dan penggerak ekonomi kreatif.
Suasana hingar-bingar menyelimuti kawasan lomba. Dengan mengenakan kaus biru, Gubernur Wahid dengan penuh energi memperagakan gerakan pemandu janur, berdiri tegak di belakang seorang pendayung muda, Rayyandhika. “Pacu Jalur adalah warisan budaya yang patut kita jaga dan kembangkan. Tradisi ini bukan sekadar lomba perahu, tetapi kekayaan nasional yang membuka peluang ekonomi dan inspirasi bagi generasi muda,” tegas Wahid di sela-sela kegiatannya.
Ia tidak sendirian. Kebersamaan dan teamwork yang menjadi jiwa dari Pacu Jalur diteladani langsung oleh jajaran pimpinan daerah. Bupati Indragiri Hulu dan Bupati Pelalawan turut naik ke jalur masing-masing, mengayunkan dayung dalam irama yang kompak, mencerminkan harmonisasi antara pemerintah dan rakyat.
Bagi Gubernur, filosofi Pacu Jalur jauh lebih dalam dari sekadar adu kecepatan. “Jalur ini bukan sekadar kayuhan. Ini tentang kekompakan, tentang kebersamaan. Tentang bagaimana masyarakat bekerja bersama, bahu-membahu, demi satu tujuan,” lanjutnya. Ia menyebut Pacu Jalur sebagai cermin nyata karakter masyarakat Melayu Riau yang tangguh, solid, dan pantang menyerah, baik di daratan maupun di tengah arus sungai yang deras.
Keberhasilan penyelenggaraan tahun ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Provinsi Riau dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan daerah. Dunia internasional pun mulai melirik Kuansing sebagai destinasi budaya unggulan.
Sebagai penutup, Gubernur Abdul Wahid menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh pihak. “Terima kasih pemacu jalur, Terima kasih masyarakat Riau, sampai jumpa di tepian yang sama, dengan semangat yang tak pernah padam. Pacu Jalur, kebanggaan kita bersama,” tutupnya, berjanji untuk terus memacu jalur kebudayaan dan perekonomian Riau ke kancah yang lebih luas.