Maraknya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah wilayah Indonesia mendorong Gubernur Riau Abdul Wahid turun langsung memantau pelaksanaan program strategis nasional ini. Ia memastikan bahwa program MBG di Riau berjalan lancar, meski diakui adanya sejumlah kendala teknis yang memicu insiden serupa di daerah lain.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 3 Oktober 2025 – Gubernur Riau Abdul Wahid, menyatakan komitmennya untuk terus memonitor pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah-sekolah di wilayahnya. Langkah ini diambil sebagai respons atas banyaknya laporan keracunan MBG yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia. Gubri mengaku secara rutin meninjau langsung penyelenggaraan MBG di Riau dalam beberapa pekan terakhir.
“Alhamdulillah, MBG di Riau berjalan dengan baik,” ujar Abdul Wahid, menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ditemukan kasus keracunan di Bumi Lancang Kuning. Meski demikian, ia mengakui adanya insiden keracunan di luar Riau yang diduga disebabkan oleh masalah teknis. “Masalah teknis seperti cara penyimpanan dan jarak distribusi menjadi faktor penyebab,” jelasnya. Ia mencontohkan, makanan yang masih panas langsung ditutup dapat memicu pengembunan yang mempercepat pembusukan.
Selain itu, Gubri menyoroti pentingnya penyesuaian sistem distribusi. “Satu dapur tidak bisa melayani jangkauan terlalu jauh karena durasi pengantaran yang lama dapat mempengaruhi kualitas makanan,” tambahnya. Belajar dari pengalaman daerah lain, Abdul Wahid menyatakan bahwa evaluasi terus dilakukan bersama pihak terkait. “Kami akan terus melakukan evaluasi, dan penanganannya tidak bisa
disamaratakan. Didaerah padat, sistem terpusat mungkin cocok, tapi tidak untuk daerah dengan penduduk sedikit,” paparnya.
Dengan komitmen pemantauan berkelanjutan dan evaluasi mendalam, Pemerintah Provinsi Riau berupaya mencegah terjadinya kasus keracunan MBG sambil memastikan program bermanfaat ini tetap terselenggara dengan aman dan efektif bagi seluruh siswa.