Gubernur Riau Pimpin Rehabilitasi Mangrove di INHIL, Target 4.200 Hektar untuk Ketahanan Pesisir

Gubernur Riau Pimpin Rehabilitasi Mangrove di INHIL, Target 4.200 Hektar untuk Ketahanan Pesisir

Belaras Barat, Indragiri Hilir – Gubernur Riau Abdul Wahid bersama jajaran Forkopimda menyambut antusiasme warga pesisir dalam Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025. Program rehabilitasi mangrove tak hanya jadi solusi abrasi, tetapi juga pondasi ketahanan ekosistem dan ekonomi berkelanjutan. Dengan target 4.200 hektar di lima kabupaten, inisiatif ini melibatkan masyarakat hingga pelajar, membuktikan komitmen pemerintah dalam menggabungkan perlindungan lingkungan, kesejahteraan, dan budaya Melayu.

PROVINSIRIAU.com | Belaras Barat, Indragiri Hilir 26 Juli 2025 – Pemerintah Provinsi Riau memperkuat komitmennya dalam rehabilitasi mangrove melalui kunjungan langsung Gubernur Riau Abdul Wahid ke Desa Belaras Barat, Kecamatan Mandah, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Didampingi Kapolda Riau Irjen Pol Herry Heryawan, Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Sugino, serta Dirjen PDASHL Kementerian LHK Diah Nutri Ningsih, kegiatan ini menjadi bagian dari Peringatan Hari Mangrove Sedunia 2025.

Gubernur Abdul Wahid menegaskan, rehabilitasi mangrove bukan sekadar penanggulangan abrasi, melainkan langkah strategis jangka panjang yang menyentuh aspek lingkungan, ekonomi, dan sosial. Data tahun 2024 menunjukkan, seluas 1.683 hektar hutan mangrove telah direhabilitasi dengan melibatkan 56 kelompok masyarakat dan 1.100 tenaga kerja lokal. Sebanyak 5,3 juta batang mangrove berhasil ditanam, disertai peluncuran sekolah lapang dan kurikulum tematik mangrove dalam program Merdeka Belajar.

Tahun 2025, program Mangrove for Coastal Resilience (M4CR) akan diperluas ke lima kabupaten: Indragiri Hilir, Pelalawan, Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Rokan Hilir, dengan target rehabilitasi 4.200 hektar. Abdul Wahid menekankan pentingnya partisipasi aktif masyarakat, guru, dan pelajar agar konservasi menjadi gerakan sosial. Dampak program telah terlihat: abrasi di kebun kelapa berkurang, tambak udang, kerang terlindungi dari intrusi air laut, serta munculnya produk UMKM berbasis mangrove seperti sirup, dodol, dan madu. “Lingkungan terjaga membawa berkah ekonomi,” ujar Gubernur.

Gubernur Riau Abdul Wahid mengajak masyarakat melibatkan anak-anak dalam penanaman mangrove untuk menumbuhkan kesadaran berkelanjutan. “Bagi masyarakat Melayu, menjaga alam adalah marwah dan jati diri,” tegasnya. Program Green for Riau disebutnya sebagai integrasi perlindungan lingkungan, kesejahteraan, dan pelestarian budaya.

Kegiatan ditutup dengan penanaman simbolis mangrove, yang disebut Gubernur sebagai “pondasi ketahanan ekosistem dan ekonomi pesisir untuk masa depan.” Dengan pendekatan holistik, Riau bertekad menjadikan mangrove sebagai warisan antargenerasi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Gubernur Abdul Wahid Menjaga Denyut Nadi Ekonomi: Tertibkan, Tata, dan Selamatkan Lingkungan

Gubernur Abdul Wahid Menjaga Denyut Nadi Ekonomi: Tertibkan, Tata, dan Selamatkan Lingkungan

Pacu Jalur Tampil di Jantung Negara, Marwah Riau Marwah Indonesia

Pacu Jalur Tampil di Jantung Negara, Marwah Riau Marwah Indonesia

Gibran Buka Festival Pacu Jalur di Riau, Dukung Budaya Lokal Go International

Gibran Buka Festival Pacu Jalur di Riau, Dukung Budaya Lokal Go International

Wapres Gibran Akan Buka Festival Pacu Jalur

Wapres Gibran Akan Buka Festival Pacu Jalur

Gubri, Pacu Jalur 2025 Siap 98%!

Gubri, Pacu Jalur 2025 Siap 98%!

Gubri: Pramuka “Benteng Karakter”

Gubri: Pramuka “Benteng Karakter”