Gubernur Riau Abdul Wahid menegaskan bahwa kehadiran Pangdam XIX Tuanku Tambusai menjadi langkah strategis untuk memperkuat pengamanan di wilayah pesisir Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Selain itu, sinergi TNI dengan pemerintah daerah juga diharapkan dapat menyelesaikan persoalan karhutla dan konflik lahan yang kerap terjadi.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 13 September 2025 – Gubernur Riau Abdul Wahid menyatakan bahwa Riau merupakan wilayah yang sangat strategis secara geografis dan pertahanan. Terletak di pusat Pulau Sumatera dan berhadapan langsung dengan dua negara tetangga, Malaysia dan Singapura, Riau dinilai tepat menjadi lokasi markas Panglima Kodam (Pangdam) XIX Tuanku Tambusai.
“Pengaruh kita terhadap perbatasan sangat tinggi,” tegas Wahid dalam acara ramah tamah bersama Pangdam XIX Tuanku Tambusai di Gedung Daerah Balai Serindit, Sabtu (12/9/2025) malam. Ia menekankan pentingnya peningkatan pengamanan, khususnya di kawasan pesisir dan ibu kota Provinsi Riau, Pekanbaru.
Selain aspek pertahanan, Wahid juga menyoroti potensi sumber daya alam dan budaya Riau yang melimpah. Keberadaan Pangdam XIX ini diharapkan tidak hanya memperkuat pertahanan, tetapi juga membuka ruang kolaborasi yang lebih luas dengan TNI dalam menangani berbagai persoalan, seperti kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta konflik lahan.
“Tugas Pangdam yang paling berat salah satunya adalah karhutla,” ujarnya. Setiap tahun, Riau kerap dilanda kebakaran yang mengakibatkan kabut asap. Melalui sinergi dengan Polda dan Danrem, ia berharap masalah tersebut dapat diredam.
Wahid juga mengungkapkan bahwa konflik antara masyarakat dan perusahaan masih kerap terjadi, terutama terkait ketidakadilan dalam penguasaan lahan. Ia meminta seluruh stakeholder waspada dan bersinergi memberikan kesejahteraan bagi masyarakat.
“Yang penting bagi saya adalah keamanan dan ketentraman,” tuturnya. Menurutnya, kondisi yang aman menjadi modal dasar bagi pertumbuhan ekonomi daerah. Di akhir penyampaiannya, Gubernur Wahid menyatakan optimisme bahwa melalui sinergi antara Pemprov Riau, TNI, Polri, dan masyarakat, Riau akan terus maju dan mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan serta bebas dari karhutla.
Kehadiran Pangdam XIX Tuanku Tambusai diharapkan tidak hanya memperkuat sistem pertahanan di perbatasan dan pesisir Riau, tetapi juga menjadi penggerak kolaborasi multipihak dalam mengatasi karhutla, konflik lahan, serta mendorong percepatan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan.