Pemerintah Provinsi Riau mengajak mahasiswa dari seluruh Indonesia untuk aktif memberikan ide dan gagasan segar guna mendorong pembangunan daerah. Ajakan tersebut disampaikan dalam forum Indonesia Berdialog 2025 yang digelar oleh Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) bersama Universitas Muhammadiyah Riau.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 22 September 2025 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau secara resmi mengundang para mahasiswa untuk berperan aktif dalam proses pembangunan daerah dengan menyumbangkan pemikiran dan konsep inovatif. Hal ini ditegaskan dalam acara Indonesia Berdialog 2025 yang diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Ekonomi Indonesia (ISMEI) berkolaborasi
dengan Universitas Muhammadiyah Riau, Senin (22/9).
Asisten III Sekretariat Daerah Provinsi Riau, M Job Kurniawan, menyampaikan bahwa mahasiswa tidak hanya berperan sebagai penerima manfaat, tetapi juga harus menjadi penggerak pembangunan. Ia meminta agar para mahasiswa mendiskusikan dan menyampaikan gagasan terbaik mereka untuk kemajuan Riau.
“Kita ingin Riau maju dengan keadaan aman, nyaman, dan terkontrol. Bantu berikan gagasan agar manfaat pembangunan bisa dirasakan hingga ke pelosok desa,” ujarnya di Balai Daerah Serindit.
Dialog yang mengusung tema “Menakar Peran APBN dalam Mewujudkan Ekonomi Nasional yang Berkeadilan dan Berkelanjutan dari Perspektif Daerah” ini dihadiri oleh perwakilan dari 46 universitas di Indonesia. Acara ini menjadi wadah strategis bagi generasi muda untuk berkontribusi nyata.
Pemprov Riau berkomitmen penuh menggunakan setiap anggaran secara optimal, efisien, dan transparan. Job menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi daerah sangat dipengaruhi kebijakan fiskal nasional, khususnya APBN, sehingga pembangunan akan difokuskan pada program prioritas yang berdampak nyata.
Mendukung hal tersebut, Staf Khusus Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, M Khoirul Huda, yang hadir sebagai keynote speaker, menekankan pentingnya mahasiswa terus belajar dan menggali ilmu. “Mahasiswa tidak boleh berhenti belajar. Itu fondasi penting. Percaya diri dalam berdialog dan berdiskusi datang dari pengetahuan,” tegasnya.
Khoirul juga menyoroti berbagai bentuk peran mahasiswa sebagai agen perubahan, tidak hanya melalui unjuk rasa, tetapi juga lewat gerakan afirmatif, advokatif, dan edukatif yang konstruktif. “Pemerintah tidak anti-kritik. Tapi mahasiswa juga harus percaya dan punya pengetahuan yang cukup,” tambahnya.