Peternak Kampar Sukses dari Bantuan Sapi

Peternak Kampar Sukses dari Bantuan Sapi

Provinsiriau.com | KAMPAR – Kolaborasi strategis antara PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) dan peternak lokal di Desa Gunung Sari, Kabupaten Kampar, membuktikan bahwa pemberdayaan berbasis pengetahuan dapat mengubah potensi desa menjadi kemandirian ekonomi. Sartijan, peternak yang merintis usaha dari dua ekor sapi bantuan RAPP pada 2015, kini sukses membangun kelompok ternak dengan omzet mencapai Rp1,2 miliar per musim Iduladha.

Transformasi Berawal dari Program Pendampingan

Sartijan, Ketua Kelompok Ternak Sapi Rizki Mandiri, memulai usaha setelah bergabung dengan Program Mitra Bina RAPP tahun 2015. Bermodal pengalaman merawat sapi sejak kecil, ia mengoptimalkan bantuan bergulir dua ekor sapi menjadi puluhan ekor berkat pendampingan intensif perusahaan. “Pendidikan bertani dan beternak dari orang tua jadi bekal. RAPP melengkapi dengan pelatihan teknis dan akses pasar,” ujarnya saat ditemui di kediamannya akhir Mei lalu.

Strategi Holistik: Kesehatan Ternak hingga Pemasaran

Keberhasilan kelompok yang kini beranggotakan 25 peternak (dari awal 5 orang) tidak lepas dari pendekatan menyeluruh RAPP:

  1. Pelatihan Berkala: Dokter hewan RAPP seperti Jeni Febrianto mengajarkan manajemen pakan, deteksi penyakit, dan pengolahan limbah kotoran sapi menjadi kompos.
  2. Pendampingan Pasar: RAPP membantu pemasaran, terutama saat Iduladha. Tahun ini, mereka memasok 70–80 ekor sapi ke berbagai masjid, termasuk di Kompleks RAPP, dengan harga rata-rata Rp19 juta/ekor.
  3. Ekonomi Sirkular: Limbah ternak diolah jadi kompos, mendukung pertanian berkelanjutan di desa.

Sinergi Korporasi-Komunitas Dorong Kemandirian

Ferdinand “Leo” Leohansen Simatupang, Head of CD Department RAPP, menekankan bahwa program ini fokus pada pembangunan ekosistem berkelanjutan. “Kami tidak sekadar memberi bantuan, tapi menciptakan kemandirian melalui pengetahuan dan pemanfaatan sumber daya lokal,” tegasnya. Model ini sejalan dengan visi APRIL2030 untuk pemberdayaan masyarakat berbasis potensi desa.

Dampak Jangka Panjang

Keberhasilan Kelompok Rizki Mandiri menjadi bukti nyata peningkatan ekonomi inklusif di pedesaan. Peternak kini menanam Hijauan Makanan Ternak (HMT) sendiri untuk minim risiko kontaminasi, sekaligus mengurangi biaya pakan. Leo berharap kisah sukses ini menginspirasi lebih banyak kelompok serupa di Riau.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Erisman Yahya: Proses SPMB tahun ini berjalan Lancar dan Transparan

Erisman Yahya: Proses SPMB tahun ini berjalan Lancar dan Transparan

Satgas PKH Tertibkan Kebun Sawit Ilegal diduga Milik Anggota DPRD Riau di Tesso Nilo

Satgas PKH Tertibkan Kebun Sawit Ilegal diduga Milik Anggota DPRD Riau di Tesso Nilo

Guru Honorer Bersertifikasi Pekanbaru “Dipaksa” Kembalikan Gaji

Guru Honorer Bersertifikasi Pekanbaru “Dipaksa” Kembalikan Gaji

Road to Bhayangkara Run 7,9K Pemanasan Menuju HUT Bhayangkara

Road to Bhayangkara Run 7,9K Pemanasan Menuju HUT Bhayangkara

Konflik Lahan Picu Warga Bakar Fasilitas PT SSL di Siak

Konflik Lahan Picu Warga Bakar Fasilitas PT SSL di Siak

Konflik Lahan Picu Pembakaran Pos dan Rumah Karyawan HTI di Siak

Konflik Lahan Picu Pembakaran Pos dan Rumah Karyawan HTI di Siak