Primadona Kelapa Riau Didorong Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Primadona Kelapa Riau Didorong Jadi Kawasan Ekonomi Khusus

Bagaimana jika gugusan pulau di Riau menyimpan potensi raksasa kelapa nasional yang siap “melonjak”? Datanya mencengangkan: 426.579 hektare kebun kelapa terkonsentrasi di Kabupaten Indragiri Hilir, menjadikannya yang terluas di Indonesia. Potensi kolosal inilah yang kini memantik antusiasme Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menghijrahkannya dari penjual bahan mentah menjadi pusat industri hilir yang berdaya saing tinggi.


PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 07 Oktober 2025 – Bukti serius pemerintah pusat ini muncul setelah Gubernur Riau, Abdul Wahid, secara langsung memimpin delegasi ke sejumlah kementerian di Jakarta. Dalam kunjungan itu, mereka memaparkan sejumlah potensi strategis daerah yang layak dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan hilirisasi kelapa di Pulau Burung, Indragiri Hilir, sebagai primadona yang disorot.

Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Riau, Syahrial Abdi, mengonfirmasi bahwa Kementan merespons positif gagasan tersebut. Menurutnya, langkah ini juga seirama dengan visi Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang getol mendorong hilirisasi sumber daya alam dalam negeri. “Jadi kami tangkap peluang itu. Sekarang kami memaparkan potensi daerah. Skema negosiasinya diubah, lengkap semua potensi. Kami minta daerah diberdayakan,” tegas Syahrial, Selasa (7/10/2025).

Dengan skema pengembangan yang komprehensif, Pemprov Riau berharap daerah ini dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi pendapatan negara. Tidak hanya itu, dampak ekonomi yang lebih signifikan dan langsung dirasakan oleh masyarakat lokal, khususnya para petani, menjadi target utama. “Karena Riau punya banyak potensi yang bisa dikembangkan, dan menjadi nilai tambah bagi masyarakat petani dan perekonomian nasional,” tambahnya.

Data Pemerintah Provinsi Riau mengungkapkan betapa besarnya kekayaan kelapa di daerah tersebut. Total luas perkebunan kelapa di Riau sendiri mencapai 3,73 juta hektare. Dari angka itu, Indragiri Hilir menyumbang porsi terbesar, yakni sekitar 11,4% dari total luas perkebunan komoditas di Riau, sebuah angka yang terlalu sayang untuk hanya berhenti di produk primer.

Komitmen pemerintah pusat dalam mengakselerasi industri kelapa nasional semakin jelas dengan diluncurkannya Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025–2045. Roadmap atau peta jalan ini diharapkan dapat menjadi panduan bagi terwujudnya industri kelapa yang berkelanjutan, bernilai tambah tinggi, dan mampu bersaing di kancah global. Langkah awal di Pulau Burung ini dipandang sebagai titik tolak yang strategis untuk mewujudkan ambisi besar tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You might also like
Pemprov Riau Tegaskan Tidak Ada Relokasi Warga Tesso Nilo ke Pulau Burung, Ini Skema Penataan yang Disiapkan

Pemprov Riau Tegaskan Tidak Ada Relokasi Warga Tesso Nilo ke Pulau Burung, Ini Skema Penataan yang Disiapkan

Gubernur Riau Apresiasi Dedikasi Nakes Jiwa di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025

Gubernur Riau Apresiasi Dedikasi Nakes Jiwa di Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2025

Dana Terbatas Bukan Halangan, Gubernur Riau Pacu Perbaikan Infrastruktur di Kampar

Dana Terbatas Bukan Halangan, Gubernur Riau Pacu Perbaikan Infrastruktur di Kampar

Riau Perkuat Transparansi: DPRD Sahkan Dua Perda Strategis Tentang Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Keluarga

Riau Perkuat Transparansi: DPRD Sahkan Dua Perda Strategis Tentang Keterbukaan Informasi dan Ketahanan Keluarga

Riau Siap Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional, Fokus pada Hilirisasi dan Ekonomi Hijau

Riau Siap Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional, Fokus pada Hilirisasi dan Ekonomi Hijau

Pemko Pekanbaru Beri Beasiswa S1 Penuh untuk 100 Orang Guru PAUD

Pemko Pekanbaru Beri Beasiswa S1 Penuh untuk 100 Orang Guru PAUD