Menteri Pertanian (Mentan) Dr. Ir. H. Andi Amran Sulaiman, M.P. menegaskan Provinsi Riau memiliki potensi besar untuk mencapai kemandirian pangan nasional. Dengan dukungan anggaran Rp1,7 triliun, Kementan targetkan perluasan areal tanam padi hingga 50.000 hektare dalam tiga tahun ke depan. Selain itu, hilirisasi kelapa rakyat seluas 400.000 hektare akan menjadi komoditas ekspor unggulan, dengan investasi Rp371 miliar untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 23 Juli 2025 – Kementerian Pertanian (Kementan) berkomitmen mempercepat transformasi sektor pertanian di Riau guna menjawab tantangan ketahanan pangan nasional. Mentan Andi Amran Sulaiman menyatakan, Riau memiliki lahan potensial seluas 59.000 hektare yang siap dikembangkan, dengan anggaran tahap awal untuk 10.000 hektare pada 2024.
“Produksi beras lokal saat ini baru memenuhi 22% kebutuhan Riau yang mencapai 662 ribu ton per tahun. Kami akan dorong perluasan sawah hingga 50.000 hektare dalam 2-3 tahun ke depan,” tegas Amran dalam kunjungan kerjanya di Pekanbaru.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyambut positif dukungan pusat ini. Ia mengungkapkan, produksi padi di Riau tahun 2023 meningkat 7% dan diproyeksikan naik 12% pada 2024. Namun, tantangan utama masih terletak pada minimnya fasilitas pengolahan kelapa rakyat, yang luasnya melebihi 400.000 hektare.
“Kelapa bisa menjadi motor ekonomi baru Riau. Dengan hilirisasi, harga jual bisa naik ribuan persen,” ujar Amran. Pemerintah akan mengalokasikan Rp371 miliar untuk industri pengolahan kelapa, termasuk ekspor produk turunan seperti minyak dan santan. Tiga fokus utama pembangunan pertanian Riau meliputi: Pembangunan irigasi untuk optimalisasi lahan, Pencetakan sawah baru untuk swasembada beras, dan Hilirisasi kelapa sebagai komoditas bernilai tinggi.
“Kemandirian pangan akan tekan inflasi dan tingkatkan daya beli masyarakat,” tambah Amran. Gubernur Wahid pun berjanji mengoordinasikan seluruh pemda untuk merealisasikan program ini.