Gubernur Riau, Abdul Wahid, berkomitmen memperkuat perekonomian daerah dengan meluncurkan program kredit khusus tanpa bunga bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Program yang rencananya akan digulirkan tahun depan melalui BRK Syariah ini diharapkan dapat meringankan beban permodalan sekaligus menciptakan lapangan kerja baru.
PROVINSIRIAU.com | Pekanbaru, 15 September 2025 – Di tengah dinamika global dan beragam tantangan nasional, Pemerintah Provinsi Riau terus berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi lokal. Gubernur Riau, Abdul Wahid, menegaskan bahwa UMKM menjadi tulang punggung pemulihan ekonomi yang harus didukung secara maksimal.
“Saya bertekad akan mengembangkan ekonomi Provinsi Riau ini melalui UMKM. Insyaallah, tahun depan saya akan meluncurkan program UMKM 0 persen bunga,” ujarnya di Alam Mayang Pekanbaru, Minggu (14/09/2025).
Program kredit tanpa bunga tersebut hanya dapat diakses melalui BRK Syariah sebagai lembaga keuangan daerah. Abdul Wahid menjamin bahwa setiap proposal kredit yang diajukan UMKM akan terbebas dari bunga, sehingga dapat meringankan beban usaha kecil dan menengah.
“Asal kreditnya di Bank Riau, UMKM bisa 0 persen. Saya jamin itu,” tegasnya. Tidak hanya fokus pada sektor kuliner seperti komunitas bakso dan sate, program ini juga menyasar sektor pertanian, peternakan, dan perikanan. Gubernur menyatakan bahwa semua sektor usaha yang membutuhkan akses permodalan akan mendapatkan dukungan penuh.
Kebijakan ini lahir dari kesadaran bahwa ekonomi daerah digerakkan oleh UMKM. Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen untuk menjaga agar sektor kecil tetap bertahan dan berkembang di tengah kondisi ekonomi yang dinamis.
“Mengapa kami meluncurkan ini? Kami tahu bahwa ekonomi kita dibangkitkan dari usaha-usaha kecil dan menengah. Sektor-sektor tersebut harus kita gerakkan agar dapat memperkuat sendi-sendi ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Program kredit UMKM tanpa bunga yang digagas Gubernur Riau Abdul Wahid merupakan langkah strategis untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, mengurangi beban modal, dan menciptakan lapangan kerja baru, terutama di sektor-sektor unggulan seperti kuliner, pertanian, peternakan, dan perikanan.